Narasi bab 16 Mother
"BERPIPI MERAH DAN BANYAK AKAL"
🌱Karen pernah merasa kasihan dengan anak-anaknya yang tidak memiliki teman dari anak2 tetangga setiap kali berpindah tempat tinggal. Tapi ternyata anak-anaknya tetap bisa bermain dengan gembira.
Setelah mengenal komunitas gereja dan homeschooling Karen membiarkan anak-anaknya bermain di halaman belakang rumah. Dengan menerapkan "masterly inactivity" dan "letting alone" sambil tetap mengawasi dan membiarkan semuanya berjalan dengan spontan.
Jaman telah berubah jauh, jika dulu semua anak disuruh main diluar, bertelanjang kaki dan bermain becek disetiap musim. Sekarang sudah sangat minim kesempatan seperti itu, kecuali yang hidup jauh dari kota.
Untuk konteks jaman ini, tidak apa-apa jika mungkin anak-anak tidak setiap hari bertemu teman, mungkin sesekali bisa bermain saat playdate.
Tetapi yang harus dipegang, anak-anak tetap perlu bermain dengan masterly inactivity dan letting alone, sambil ibu tetap mengawasi.
Walau memang banyak hal2 yang memupuk karakter anak yang terdapat dalam aneka permainan tradisional, yang mungkin sangat sulit untuk didapatkan anak-anaknya jaman sekarang kecuali memang diadakan playdate.
🌱 seorang ibu perlu memasukkan istirahat dan bermain pada ritme kesehariannya agar tidak burn out.
10-15 menit bermain setiap hari mungkin bisa beberapa kali sehari, dapat diisi dengan melakukan hal apapun yang menyenangkan.
Bermain selama 30 menit bisa sangat memulihkan jiwa dan raga seorang pendidik rumahan yang kelelahan.
Kepada ibu yang stress, miss Charlotte mason mengatakan ibu perlu melakukan hal-hal yang menyenangkan baginya seperti membaca buku favorit, berkebun, atau beristirahat di tempat tidur tanpa anak-anak.
Ini akan membahagiakan baik bagi ibu maupun anak2.
🌱 Bermain adalah kegiatan yang menyegarkan baik bagi anak maupun dewasa.
Bermain akan mendatangkan rasa puas, bebas, tenang dan damai. Dan merupakan dorongan dari rasa ingin tahu.
Hewan yang paling cerdas (dan tangkas) adalah hewan yang paling banyak bermain.
Mungkin bisa diamati bagi yang memiliki kucing peliharaan, apakah anak kucing yang paling banyak bermain adalah anak kucing yang paling cekatan menangkap tikus?
🌱manfaat bermain
Kemajuan jaman, saat ini malah memangkas banyak "masa kanak-kanak" anak-anak. Anak-anak terseret semakin cepat pada dunia orang dewasa sebelum mereka cukup siap.
Karen berasumsi, para ibu pendidik rumahan sebagian besarnya adalah ibu yang menginginkan anak-anaknya bisa lebih lama
Menikmati masa kanak-kanaknya.
Masa kanak-kanak (banyak bermain bebas) membiarkan kecerdasan dan kepolosan kreatif anak berkembang dengan baik.
Saat ini banyak yang mengira, fase bermain akan selesai saat masa kanak-kanak berakhir. Tetapi miss Charlotte mason berkata bermain itu bisa berlangsung sepanjang hidup kita.
🥎Bahwa pengetahuan yang paling berharga bagi anak adalah pengetahuan yang diperolehnya dengan mata, telinga, dan jari-jarinya sendiri (di bawah arahan) di udara terbuka.
🥎Bahwa tuntutan ruang kelas tidak boleh dibiarkan mengganggu hak anak untuk menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari untuk berolahraga dan menyelidiki.
🥎permainan yang penuh semangat dan menyehatkan, sama pentingnya.
🌱Bermain mengasah kekuatan paralel otak
Lemahnya atensi bersumber dari kurangnya waktu untuk anak bermain.
Bermain membuat anak berkembang dan bersiap untuk berpikir yang lebih rumit.
Banyak yang tidak menyadari bahwa Perkembangan otak anak tidak banyak terjadi dengan duduk diam di meja.
Bermain menjadi hal yang terlupakan pada jaman sekarang.
Dalam buku Jane Healy "Endangered Minds", dikatakan ada hubungan antara penurunan dramatis bermain di lingkungan dengan ketidakmampuan anak untuk memperhatikan jenis pembelajaran abstrak.
Dr. Healy mengatakan semua permainan yang melibatkan anak berbagai usia tanpa pengawasan orang dewasa memungkinkan membuat anak terlatih baik dengan perhatian visual, pendengaran dan koordinasi tubuhnya.
Permainan membuat anak-anak disibukkan oleh kebisingan mereka sendiri dan membuat mereka tergerak oleh ritme internal mereka sendiri.
(Ini lah yang akan memicu anak untuk terbiasa berinisiatif)
Sedangkan ritme ekternal berupa musik yang membombardir dan video yang cepat, membuat anak menjadi pasif baik secara fisik ataupun mental.
Anak-anak yang suka bermain akan lebih waspada (tangkas, peka dan cekatan), berpipi merah (sehat) dan banyak akal (inisiatif tinggi, kreatif dan solutif). Ini bukti bahwa bermain mempunyai manfaat baik untuk fisik maupun untuk kekuatan otak anak. (Bahkan untuk kesehatan jiwanya juga).
Kecerdasan anak-anak bisa lebih terasah bukan karena campur tangan ibu yang terus menerus. Tetapi justru dari ketidakaktifan ibu yang hebat (dalam bersabar dan menahan diri).
Bermain adalah untuk segala usia. Tak hanya bagi anak-anak. Para ibu pun butuh bermain untuk merawat budaya ibunya.
Agar ibu selalu berpikiran segar dan banyak akal (serta lebih mudah untuh waras dan sabar).
Ibu bisa melakukan apa saja yang disukainya seperti bermain bulu tangkis, bermain di alam dan lainnya.
Penting untuk kita para ibu meluangkan waktu bermain dan menitipkan anak-anak di tempat yang aman dan nyaman.
Sebagai ibu kita perlu menggali lagi, permainan apa yang kira2 bisa kita lakukan yang benar2 bisa membuat kita kembali segar ketika harus kembali bertugas sebagai pendidik rumahan.
Insight :
Kita perlu terus membiarkan anak2 memasukkan "masa kanak-kanak" dalam ritme kehidupannya sepanjang usianya. Demikian juga kita sebagai ibu.
Karena dengan cara itulah kita bisa merawat kemampuan otak kita untuk terus bisa berinisiatif, inovatif dan solutif. Dan juga merawat antusiasme serta rasa ingin tahu kita terhadap kehidupan.
Karena bermain menyimpan banyak manfaat baik bagi fisik, mental, emosional, bahkan spritual.
Dengan bermain, kita jadi lebih terkoneksi pada diri kita dan Tuhan. Karena ketika bermain kita akan sering bertanya-tanya baik pada diri ataupun pada Tuhan, tentang harus apa, harus bagaimana dan seterusnya.
Sangat penting untuk mengurangi asupan sumber ritme ekternal yaitu: musik dan video yang membombardir.
menurut Saya jika saja Ibu Charlotte melihat trend short, reels dan tiktok Di media Sosial yang begitu menyedot banyak waktu dan perhatian seseorang bahkan bisa berujung pada brain rot, beliau pasti akan bergidik ngeri dan menghimbau agar semakin banyak orang tua dan pendidik untuk kembali Mengajak Anak-anak bermain di alam baik bersama teman ataupun keluarga.
Bermain dan beristirahat adalah 2 hal yang perlu masuk dalam rutinitas ibu agar tidak burn out menurut Charlotte Mason.
Bermain mengaktifkan ritme internal diri kita. Membuat kita terhubung dengan diri kita dan Tuhan.
Sedangkan gempuran stimulasi dari media berupa musik dan video cepat bisa membuat kita mati inisiatif, pasif secara fisik maupun mental.
Jadi, Jika kita ingin anak dan diri kita sendiri semakin cerdas, perbanyaklah atau luangkanlah waktu untuk bermain.
Karena bermain membuat kita banyak bergerak menjadikan aliran darah lancar sehingga pipi jadi memerah dan pikiran menjadi segar sehingga menjadi banyak akal.
-elsa mur
Solo, 12 June 2025
11.30 WIB
0 Komentar