Kesehatan : P3K Rahmatan Lil Alamin, Bawang Merah dan Gula Pasir untuk Luka dalam Tanpa Perlu Dijahit




 

Dua hari yang lalu,  kening atas anak ketiga saya, smh3 (3 th 11 bln) terluka kena pecahan kaca piring.



Bagaimana bisa?

Ceritanya, di saat jam 5.30 sore mau makan malam. Ia berinisiatif membawa sendiri piring yang berisi makanannya. Saat sedang berjalan, ternyata di lantai yang dilaluinya ada tumpahan air. 


Ya, smh3 kepleset, piringnya jatuh pecah. Saat ia mendarat di lantai keningnya kena pecahan kaca dari piring yang pecah.


Alhamdulillah, walau agak panik, karena darahnya mengalir cukup banyak dari kening sampai ke kaki. Saya ingat p3k ala mama saya untuk hal seperti ini. 


>>Segera, bawang merah saya geprek dengan pisau dan remas-remas sambil dicampur gula merah. Langsung dioleskan ke kening smh3 yang terluka.<<


Lukanya kecil, tapi sepertinya cukup dalam kalau dilihat dari darahnya yang mengalir dengan cepat hingga ke kakinya.


Alhamdulillah, setelah dioleskan ramuan itu, darah dari keningnya berhenti, dan beberapa jam kemudian sudah langsung kering bekas lukanya.


Gula pasir dan bawang merah ini adalah ramuan P3k warisan dari mama saya. Saya ingat sekali ramuan ini.


Saat dulu daging dagu bagian bawah saya menggelayut terpisah dari dagunya setelah saya (saat itu sekitar 3 tahun) "mencukur jenggot" meniru apa yang papa saya biasa lakukan. Mama saya menggunakan ramuan ini.

 

Biasa, bocah, emaknya lengah dikit, eksperimen pun dimulai.🙈


Waktu sudah luka saya baru lapor ke mama, saat itu mama tidak panik. Mama langsung mengoleskan ramuan gula dan bawang merah ke dagu saya.


 Alhamdulillah daging bagian bawah dagu yang tadinya terpisah, bisa menempel lagi. Lumayanlah, kejadian itu bikin dagu saya jadi agak lebih panjang. (😂oplas mandiri)


Seingat saya dulu perih sekali saat ramuan itu dioleskan ke luka. Entah kenapa smh3 santai aja saat dioleskan ke lukanya.


Begitulah, kebersamaan bersama ibu selalu meninggalkan kenangan berkesan dan pelajaran-pelajaran yang akan diingat anak-anak sepanjang hayatnya.


Insyaallah p3k ini akan saya turunkan juga ke anak-anak. Jika kita mengkaji dari pendahulu dan leluhur, sebenarnya banyak sekali ramuan-ramuan ajaib bin manjur yang bisa kita dapatkan bahannya dari keseharian kita. 

Ramuan-ramuan dari bahan alami, minim sampah, minim toxin, minim bahan kimia sintetis alias rahmatan lil alamin🤗.


Yuk, bagi yang masih punya orang tua atau kakek nenek, mari perbanyak mengobrol dan menjalani keseharian dengan mereka. Mereka pasti punya banyak ilmu dari leluhur, ilmu-ilmu terapan ataupun filosofis yang membuat kita bisa mandiri dalam menjaga kehidupan agar tetap seimbang.




Posting Komentar

0 Komentar