Catatan Penting Tentang Pengembangan Potensi Anak dari Webinar Rumah Inspirasi

 

          Tepat tanggal 9 Oktober 2021, Rumah Inspirasi menyelenggarakan webinar yang berjudul Pengembangan Potensi Anak berbasis minat-bakat,keahlian, kontribusi dan potensi ekonomi. Seperti biasa, saya berusaha selalu hadir di setiap acara daring yang diadakan oleh Rumah Inspirasi. Sekalipun tahun lalu saya sudah mengikuti webinar dengan tema yang sama di Rumah Inspirasi juga, tapi selalu ada golden moment baru dan berbeda yang siap dijadikan oleh-oleh yang bisa dituliskan.

Berikut beberapa catatan yang saya rangkum dari webinar tersebut:


1.    Fokus pada apa yang diminati anak, bukan bakat.


Pada dasarnya, setiap manusia begitu juga anak pasti memiliki minat pada suatu hal. Mengembangkan potensi dengan pintu masuk minat akan lebih mudah untuk dijalani anak. Hal ini karena minat merupakan sesuatu yang dilakukan dengan rasa suka cita dan mata yang berbinar. Sekalipun perjalannya tak mudah, dengan landasan rasa suka anak akan memiliki daya tahan yang lebih baik dalam bertekun terhadap hal yang diminati.

  

Ketekunan yang belandaskan rasa suka akan senantiasa menjadi jembatan untuk meningkatkan kemampuan anak dalam bidang yang diminatinya. Seiring perjalanan, kita membangun grit anak dalam menjalani prosesnya. Merubah ketekunan perlahan menjadi keahlian.Jadi anak tak hanya sekedar bisa, tetapi diarahkan untuk menjadi AHLI pada bidang yang diminatinya


Sedangkan bakat adalah potensi kekuatan yang dimiliki anak secara unik. Bakat merupakan sesuatu yang membutuhkan proses panjang untuk ditemukan. Selama anak-anak masih berproses menemukan bakatnya, mendalami dan mempelajari sesuatu yang diminati dan membuat matanya berbinar akan lebih mudah dijalani sambil menumbuhkan karakter-karakter yang baik dalam pribadi anak.


2.    Menyikapi Minat anak yang silih berganti


Sekalipun minat anak terus berubah, tak masalah, yang penting proses penanaman karakter terus bejalan. Secara alami sebagian besar anak akan memiliki minat yang berubah-rubah. Jika anak terlihat berminat pada suatu hal, yang penting ajak anak untuk berkomitmen. Jika sewaktu-waktu anak berganti minat, hadapi dengan lapang hati.


3.   Jika anak tak kunjung menemukan minatnya, beri paparan yang lebih beragam.


Ketika minat anak belum ditemukan, terus perbanyak paparkan anak pada berbagai bidang. Pada dasarnya semua anak punya minat.  Anak (terlihat) tidak punya minat, biasanya terjadi karena pengamatan orang tua kurang objektif, kurang jujur dan  tidak berpandangan terbuka. 

Begitu juga ketika anak bilang "terserah", ini  berarti orang tua terlalu dominan dalam menberikan keputusan. Biasakan mengobrol santai dan bimbing anak untuk menentukan pilihannya sendiri.



4.    Hal-hal penting yang harus dilakukan orang tua terkait minat anak

a . Amati

Orang tua perlu melatih diri untuk terbiasa mengamati anak dengan objektif. Terus asah kemampuan untuk mengenali minat anak, agar kita bisa menentukan proses stimulasi berikutnya yang perlu diberikan pada anak.

b. Paparkan 

Biarkan anak terpapar dengan beragam kegiatan. 

Terus dampingi anak mendalami minatnya. Sesederhana apapun suatu kegiatan yg diminati, tak akan sederhana jika dilakukan dg penuh kesadaran dan ketekunan.

c. Tingkatkan kapasitas anak

Terus tingkatkan kapasitas anak secara bertahap. Hal ini membentuk karakter anak agar terbiasa meingkatkan kapasitasnya sesuai tahap kemampuannya.


d. Asah dan bentuk karakter anak

Ajari anak keterampilan mengenali emosi agar lebih mudah mengelola emosinya. Bisa dikakukan dengan menggunakan Buku Franklin, dialog keluarga dan lain sebagainya.


Terus dorong anak agar semakin terampil mengambil keputusan, terlatih untuk memimpin, bertanggung jawab, dan mampu menyelesaikan masalah.


Apapun pilihan anak, sekalipun kita tak suka, tetap hargai pilihannya. Ini akan memupuk rasa percaya diri dan keterampilan mengambil keputusan.


Selain itu, orang tua perlu untuk terus belajar dan mencoba hal baru. Jika dimulai dari diri sendiri, kita akan lebih mudah menularkan semangat pembelajar pada anak-anak. 


Anak harus belajar berkomitmen dan mengasah keahlian dari waktu ke waktu. Tidak cukup hanya 'merasa bisa', harus bisa sampai kepada keahlian.


Tugas orang tua adalah memberikan apresiasi yang sepantasnya, sambil terus membimbing anak untuk terus meningkatkan kualitasnya. Berikan feedback yang membangun, jangan sampai melukai kepercayaan diri anak.

Secara bertahap, latih anak untuk peduli pada kualitas dan terbiasa untuk mempu melakukan refleksi.


Jangan terbiasa menyelesaikan apa yang dikerjakan anak, namun bimbing dan temani anak dalam menyelesaikannya. Ini akan membentuk karakternya untuk terbiasa menuntaskan sebuah pekerjaan.


e. Tunda pengenalan gawai


Sebisa mungkin tunda pemberian gawai selama mungkin. Paparan gawai akan membuat minat anak terhadap berbagai hal lain menjadi terhalang. Ketika anak tak ada akses pada gawai, anak jadi merasa bosan, dengan rasa bosan ia akan terpicu menemukan hal menarik dari apa yang ada di sekitarnya. Sehingga ia akan lebih mudah menemukan minatnya.


5.    Pengembangan potensi anak berdasarkan tahapan usia.

Saat anak usia dini perkuat fondasi dan paparkan pada berbagai hal. Biarkan anak terbiasa terpapar dengan banyak hal yang bisa jadi merupakan benih minatnya kelak.


Saat anak usia sekolah dasar, dampingin minatnya sambil orang tua juga turut serta mendalami hal yang diminati anak. Untuk anak usia dasar, pendalaman minat cukup dilakukan dengan pendampingan orang tua. Orang tua perlu ikut belajar tentang hal yang diminati anak.


Setelah anak berusia remaja, barulah saatnya untuk memperdalam minatnya dan mempertemukan anak dengan orang-orang yang ahli di bidang yang diminatinya.


Kurang lebih demikianlah catatan penting yang saya dapatkan tentang pengembangan potensi anak. Sebelum menghabiskan banyak biaya untuk les berbagai bidang. Adakalanya kita sebagai orang tua perlu membiasakan diri untuk lebih banyak memaparkan anak pada berbagai bidang dan mengamatinya dengan pikiran yang terbuka serta menghargai keputusan apapun yang dipilih oleh anak. 

Tugas kita sebagai orang tua hanyalah mendampingi dan memfasilitasi, bukan menentukan apa yang harus diminati anak.

Jika Anda tertarik untuk mengikuti webinar ataupun kelas dari Rumah Inspirasi bisa mampir ke Kelas Rumah Inspirasi atau bisa juga buka instagramnya Rumah Inspirasi

Jika tertarik dan ingin mendaftar kelasnya, bisa masukkan kode kupon di bawah ini untuk mendapatkan potongan Rp.50.000,- 

 

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Aku langsung terpesona melihat kupon diskon. Karena belajar di Rumah Inspirasi ini bener-bener ilmunya aplikatif yaa..

    BalasHapus