Mendewasakan Emosi bersama Ellen Kristi : Insight Latihan The Work Sesi 3








Insight sesi TW mba Katie (nama samaran)


Sebelumnya terimakasih mba Katie sudah bersedia mengijinkan kami ikut menyimak sesi TW nya.


Seperti biasa, Seru sekali menyimak sesi TW teman-teman. Banyak pelajaran yang didapat bahkan saya pun ikut terhanyut dalam aliran emosi, dan juga bisa ikut merasakan solusi dan pemecahan masalah yang dikupas oleh mba Ellen lapis demi lapis.


Seperti yang saya bilang kmrn, saya awalnya ikut menyalahkan kakak mba Katie yang rasanya kenapa bisa setega itu pada adiknya.


Ternyata benar, setiap orang yang berperilaku buruk itu memang sebaiknya bukan kita judge tapi kita harus berempati padanya.


Pada dasarnya secara fitrah, setiap manusia itu baik. Jika ada ekspresi negatif dari perilakunya, artinya, ia butuh bantuan, ada luka menahun yang menekan, mengekang dan menyakiti dirinya. Sehingga ia semakin berperilaku negatif.


Saya turut lega menyimak sesi ini dari awal hingga akhir. Semoga mba Katie semakin sembuh dari memori yang melukai.

Peluk erat dari jauh buat mba Kate


Berikut sebagian insight yang saya dapatkan. Ini nanti mau saya lengkapi lagi karena banyak sekali pelajaran dari rekaman kemaren saya merasa harus mendengarnya berulang kali.


๐Ÿˆ Cara menghadapi bully : hadapi dengan tegas, dewasa dan kalem. Tatap pembuli dengan tatapan tajam dan meyakinkan tetapi tanpa emosi. Ungkapkan bahwa apa yang dilakukannya itu tidak baik dan harus segera dihentikan.

๐ŸˆUntuk menyembuhkan luka innerchild, inneradult dan innerparent, sediakan waktu setiap hari rutin beberapa menit untuk mengedit memori agar semua luka dan demdam bisa sembuh.

Innerparent adalah bagian dari diri kita yang menyerap semua ajaran orang-orang yang terlibat dalam pengasuhan kita baik orang tua, pengasuh dan semua orang yang mempengaruhi kehidupan kita.

Innerparent membuat sekalipun orang tua atau orang-orang yang mempengaruhi proses pengasuhan kita sudah meninggal ajaran-ajarannya tetap melekat pada kita.

Misal, saat ayah kita yang terbiasa menyuruh mengalah setiap kali berantem dengan saudara, sudah meninggal. Sekalipun ia sudah meninggal kita tetap terbiasa mengalah dan tak berani melawan walaupun saudara kita sudah bertindak keterlaluan.

Caranya adalah dalam kondisi tenang, coba Imajikan lagi kejadian yang paling traumatis tersebut

Datanglah ke tempat kejadian sebagai sosok dewasa kita, lindungi innerchild kita, hadapi sebagai seorang yang emosinya sudah dewasa.

Ucapkan pada innerchild kita, "Sudah, tidak apa-apa, tidak usah takut lagi, ada aku di sini yang melindungimu".

Lakukan rutin setiap hari, luangkan waktu minimal 10 menit. Kelak lama kelamaan, semua trauma dalam memori kita akan sembuh.

Memori traumatis yang awalnya begitu menganggu bahkan bisa membuat kita menangis tersedu saat mengenangnya, akan menghilang rasa emosi negatifnya.

 Dan berganti menjadi hanya sekedar memori yang tak menghasilkan rasa negatif apapun saat dikenang lagi.

๐Ÿˆ Dalam kondisi apapun, selalu pastikan untuk kita selalu respek dan adil pada diri kita. Diri kita berhak untuk kita hormati, kita apresiasi dan mendapatkan haknya.

๐ŸˆSibling rivalry yang tidak tuntas saat masa kecil, bisa mempengaruhi hubungan kakak dan adik bahkan hingga dewasa dan tua.

Hal ini bisa merusak innerchild si kakak maupun si adik. Hubungan yang tidak baik ini tak hanya bisa mempengaruhi relasi mereka berdua, tetapi juga bisa mempengaruhi cara mereka mengelola emosi dalam pengasuhan anak-anaknya.


๐ŸˆSaat anak sulung memiliki adik baru, orang tua tetap perlu menjaga asupab cinta, kasih, sayang, pwrhatian dan tetap memberikan prioritas bagi si sulung. Agar jauh dari rasa cemburu, iri dan dendam pada adiknya.


๐Ÿˆ Berhenti membanding-bandingkan  anak. Membanding-bandingkan anak sangat buruk efeknya, baik bagi anak yang dianggap lebih baik maupun yang tidak. Keduanya akan sama-sama terluka dan menerima efek buruknya.


๐ŸˆSebagai orang tua kita harus meluangkan waktu untuk mengamati hubungan relasi antar anak secara sadar dan objektif sehingga bisa mencarikan solusi yang menyelesaikan masalah relasi mereka. Agar tidak terbawa hingga anak dewasa.


๐Ÿˆagar emosi kita bisa menghadapi tantangan dengan dewasa, kota harus membiasakan diri tak hanya sekwdar melihat dari sudut pandang orang yang memantik emosi kita, tetapi juga harus mengakaji mendalam latar belakang masa lalu, seperti trauma masa lalunya. 

Sehingga kita bisa menarik diri dari lingkar emosional dan bisa menilai orang tersebut secara objektif. 


Terakhir, saya berdoa sepenuh hati, agar kelak sejalan dengan proses bertumbuh mendewasakan emosi yang dilakukan Mba Kate. Kelak innerchild mba Kate dan kakaknya akan menjadi seperti foto yang ada dalam postingan ini.

Sebuah hubungan kakak dan adik yang hangat, tulus dan penuh kasih sayang.

***


Padang, 15 Februari 2023



Posting Komentar

0 Komentar